Pertumbuhan penduduk ialah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Secara umum, pertumbuhan penduduk di dunia di era globalisasi seperti sekarang ini banyak sekali masalah–masalah yang muncul di bebagai bidang. Masalah yang akan dihadapi akibat meningkatnya pertambahan penduduk adalah pangan, energi, dan papan. Dari sisi kebutuhan pangan, setiap kenaikan jumlah penduduk akan menaikkan pula ketersediaan pangan, begitu juga energi, pertumbuhan penduduk akan menyedot energi besar, sementara ketersediaan energi semakin menipis. Tak terkecuali masalah papan atau perumahan yang harus disediakan dalam jumlah besar, masalah ini tentunya akan berujung pada naiknya tingkat pengangguran, kemiskinan, angka kriminalitas, dan lain-lain. Banyak sebab yang membuat masalah ini kian membesar.
Berdasarkan sensus yang telah dilakukan masing-masing negara di dunia, pada umumnya hampir setiap negara terus mengalami pertumbuhan penduduk. Menurut UNFPA, yaitu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah kependudukan, melaporkan bahwa pada tahun 1804, yaitu kira-kira 200 tahun yang lalu, penduduk dunia hanya berjumlah 1 milyar jiwa. Pertumbuhan penduduk tidak sama di semua negara, ada yang cepat dan ada pula yang lambat. Negara-negara maju pada umumnya mengalami pertumbuhan penduduk yang lambat, sebaliknya, negara-negara terbelakang dan berkembang, pertumbuhan penduduknya jauh lebih tinggi.
Grafik Pertumbuhan Penduduk Dunia.
Macam-macam pertumbuhan penduduk:
- Pertumbuhan Penduduk Alami
Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian.
- Pertumbuhan Penduduk Migrasi
Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar.
- Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian, dan migrasi.
Mengapa Pertumbuhan Penduduk Di Asia Berada Pada Tahap Mengkhawatirkan?
Asia adalah benua terbesar dan paling padat penduduknya di dunia, terletak di bagian timur dan utara. Benua ini mencakup 8,7% dari total luas permukaan bumi dan terdiri dari 30% dari luas daratannya, dengan sekitar 4,3 miliar jiwa, terdapat 60% dari populasi manusia dunia saat ini.
Asia memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi di era modern. Misalnya, selama abad ke-20, Populasi Asia hampir empat kali lipat. Asia memiliki dua negara terpadat di perbatasannya, yaitu China dan India.
Cina saat ini merupakan negara yang paling padat penduduknya di bumi dengan perkiraan populasi tahun 2013 adalah 1.357.379.000 jiwa, jumlah ini menyumbang 31,69% dari total penduduk Asia. India tidak terlalu jauh di belakang dengan perkiraan populasi 1.257.476.000 jiwa, akuntansi untuk 29,36% dari populasi benua tersebut. Diperkirakan bahwa penduduk India akan melampaui Cina pada tahun 2028, ketika masing-masing negara akan memiliki populasi sekitar 1,45 miliar jiwa.
10 negara teratas dengan jumlah penduduk terpadat di Asia:
- Cina: 1.357.000.000 jiwa.
- India: 1.257.000.000 jiwa.
- Indonesia: 248.400.000 jiwa.
- Pakistan: 183.900.000 jiwa.
- Bangladesh: 154.500.000 jiwa.
- Jepang: 127.300.000 jiwa.
- Filipina: 98 juta jiwa.
- Vietnam: 89.700.000 jiwa.
- Iran: 76.700.000 jiwa.
- Turki: 76 juta jiwa.
Tingkat pertumbuhan Asia sangat tinggi, empat kali lipat pada abad terakhir. Mengingat kekayaan sumber daya dan berbagai ekologi dan biologi, itu adalah di posisi yang sempurna untuk mendukung pertumbuhan ini juga. Sayangnya, pertumbuhan Asia yang cepat dan pembangunan ekonomi yang cepat mengancam sumber daya yang terbatas melalui ekspansi cepat, penghancuran kebiasaan alami dan urbanisasi .
Ini diperkirakan bahwa penduduk Asia akan terus tumbuh selama beberapa waktu, yang akan terus ketegangan sumber dayanya. Berdasarkan perkiraan saat ini, itu memproyeksikan bahwa populasi nasional akan tumbuh di setiap negara Asia kecuali Jepang dan Kazakhstan melalui 2050 Beberapa negara, termasuk Afghanistan, Nepal dan Pakistan, akan berlipat ganda dalam populasi selama ini sementara India, Vietnam, Malaysia dan negara-negara lain akan melihat tingkat pertumbuhan sangat tinggi. Itu sebabnya pertumbuhan penduduk Asia berada pada tahap sangat menghawatirkan.
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk.
Di pandang dari sudut demografis, etnis, dan lain-lain, yang mempengaruh perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu, bertambah atau berkurang. Perubahan jumlah penduduk disebabkan adanya pertumbuhan penduduk, baik pertumbuhan positif, ataupun negatif.
Faktor demografi meliputi tiga hal pokok, yaitu:
- Kelahiran (Fertilitas).
Kelahiran merupakan faktor alami. Kelahiran adalah bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah.
Crude Birth Rate.
Angka kelahiran (Crude Birth Rate /CBR) adalah yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu setiap 1000 penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut.
- Kematian (Mortalitas).
Kematian merupakan faktor alami. Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen atau berkurangnya penduduk pada suatu wilayah.
Crude Death Rate.
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah angka yang menunjukkan berapa besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk. Angka ini di sebut kasar sebab belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua mempunyai resiko kematian yang lebih tinggi di bandingkan dengan penduduk yang masih muda.
Rumus Crude Death Rate:
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar)
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000 1. Crude Death Rate (CDR)
Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk tiap 1000 orang dalam waktu setahun
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000 1. Crude Death Rate (CDR)
Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk tiap 1000 orang dalam waktu setahun
Age Specific Death Rate.
(Age Specific Death Rate/ASDR) yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun.
- Perpindahan (Migrasi)
Migrasi merupakan faktor non-alami. Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Macam – macam Migrasi.
- Migrasi internasional
Migrasi internasional adalah suatu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi Internasional terdiri dari 3 macam yaitu:
- Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.
- Emigrasi adalah perpindahan atau keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.
- Remigrasi adalah perpindahan penduduk dari negara lain yang menetap dan kembali lagi ke negara asalnya.
- Migrasi nasional.
Migrasi nasional adalah perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi internasional terdiri dari 4 macam yaitu:
- Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu pulau yang padat penduduknya ke pulau yang jarang penduduknya.
- Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke daerah perkotaan, kejadidan ini di akibatkan anggapan bahwa fasilitas di daerah perkotaan lebih lengkap dan banyaknya lapangan pekerjaan.
- Reurbanisasi adalah perpindahan penduduk dari kota kembali ke desa.
- Fultralisasi adalah perpindahan penduduk kota ke desa dengan tujuan menetap.
- Faktor entis atau suku.
Merupakan faktor alami suatu kesatuan sosial yang dapat membedakan kesatuan berdasarkan persamaan asal-usul seseorang sehingga pertumbuhan penduduk dapat dikategorikan dalam status kelompok mana ia dimasukkan.
Tabel Perkembangan penduduk dunia.
Bisa kita lihat rata – rata setiap negara penduduknya bisa bertambah hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3x lipatnya. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.
Penggandaan Penduduk.
Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.
Adakah Akibat dari Migrasi?
Dalam setiap terjadinya migrasi, Migrasi akan memberikan dampak positif dan negatif dalam setiap macam-macamnya.
Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain:
- Dampak Positif Imigrasi.
- Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli.
- Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan.
- Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi.
- Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa.
- Dampak Positif Emigrasi.
- Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing.
- Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya.
- Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain.
Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain:
- Dampak Positif Transmigrasi.
- Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran.
- Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi.
- Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya.
- Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain.
- Dampak Positif Urbanisasi.
- Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota.
- Mengurangi jumlah pengangguran di desa.
- Meningkatkan taraf hidup penduduk desa.
- Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas.
- Perekonomian di kota semakin berkembang.
Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain:
- Dampak Negatif Imigrasi.
- Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
- Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.
- Dampak Negatif Emigrasi.
- Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan.
- Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.
Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain:
- Dampak Negatif Transmigrasi.
- Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran.
- Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya.
- Dampak Negatif Urbanisasi.
- Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa.
- Produktivitas pertanian di desa menurun.
- Meningkatnya tindak kriminalitas di kota.
- Meningkatnya pengangguran di kota.
- Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan.
- Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Struktur penduduk.
Komposisi Penduduk.
Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran) tertentu. Dasar untuk menyusun komposisi penduduk yang umum digunakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Pengelompokkan penduduk dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan.
Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.
- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.
- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo.
Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
- Struktur penduduk muda: bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda.
- Struktur penduduk dewasa: bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.
- Struktur penduduk tua: bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.
Piramida Penduduk.
- Piramida Penduduk Muda.
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya: India, Brazil dan Indonesia.
- Piramida Stationer.
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system in iterdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
- Piramida Penduduk Tua.
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
Rasio Ketergantungan (Depedency of Ratio)
Dari komposisi penduduk menurut umur dipakai untuk menghitung rasio ketergantungan. Yang dimaksud rasio ketergantungan ialah angka yang menunjukan perbandingan jumlah penduduk dengan golongan umur. Batas golongan umur produktif kerja masing-masing daerah/negara berbeda, sehingga dengan demikian rasio ketergantungan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Jadi semakin tinggi jumlah penduduk usia muda dan jompo, makin besar rasio ketergantungan.
Sebagai ukuran rasio ketergantungan adalah sebagai berikut:
DR < 62,33% (baik) DR > 62,33% (kurang baik)
Penggolongan umur penduduk dalam kelompok produktif sangat berpengaruh dalam lapangan penghidupan produktivitas kerjanya dalam lapangan produksi.
Penggolongan menurut DW Sleumeir:
- 0 – 14 gol belom produktif.
- 15 – 19 gol kurang produktif.
- 20 – 54 gol produktif.
- 55 – 64 gol tidak produktif.
- 65 > gol inproduktif
Golongan menurut Sumbang:
- 0 – 15 gol belum produktif.
- 16 – 64 gol produktif.
- 65 > gol kurang produktif
Kebudayaan dan Kepribadian.
- Zaman Batu Tua (Palaeolithikum).
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab (India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara.
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
- Zaman Batu Muda (Neolithikum).
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda:
- Mulai menetap dan membuat rumah.
- Membentuk kelompok masyarakat desa.
- Bertani.
- Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Bangsa-bangsa Proto-Austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam.
- Kebudayaan Hindu, Budha.
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut Hinduisme maupun Budhisme masing-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu; Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dan lain-lain.
- Kebudayaan Islam.
Abad ke 15 da 16 agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut, berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan Majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara-negara yang dimaksud adalah negara Malaka di Semenanjung Malaka, negara Aceh di ujung Sumatera, negara Banten di Jawa Barat, egara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
References
Tidak ada komentar:
Posting Komentar